Bismillahi subhanallah~ Bismillahi walhamdulillah~ Bismilahi Allahuakbar~
Kondisi dunia hari ini, seakan-akan mewujudkan situasi mustahil, untuk mereka yang kepingin hidup tanpa teman. Dengan teman, kita belajar bertoleransi , kita belajar mencari maaf dan menghulur maaf. Adanya teman kita belajar mentaati, secara tidak langsung ditaati. Teman mengajar kita kasih sayang, bagaimana memberi, menjaga seterusnya memeliharanya. Memberi dan menerima seadanya, perkongsian tawa dan tangis, juga disenaraikan dalam list silibus encik teman.
Disinggahi hal-hal yang sukar dijangka, menjadikan segenap hatiku diselubungi rasa tidak senang apabila terpaksa meninggalkan produk garapan kepada mereka yang lain. Memungkiri secara total yang aku ingin sekali, jatuh dan bangkit bersama temanku. Di saat mereka berjerih payah bersengkang mata, aku tidak bisa berbuat apa-apa, selayaknya hanya berdoa memohon agar Illahi memudahkan mereka. Dan hakikatnya aku terlupa, mereka bukan insan kebanyakan, sebaliknya sangat luar biasa.
Alhamdulillah, berbunga hati ini aku memiliki teman seperti mu. Syukur kepada Illahi lantaran menganugerahkan teman hebat seperti kalian kepada izzatghazali ini. Aku bukan siapa-siapa tanpa kalian. Bukan soal tanggungjawab ingin ku utarakan, bukan juga soal tugas yang diamanahkan, tetapi inilah wasilah di mana aku menilai siapa teman yang ku sayang. Ini bukan cerita bagaimana kamu mentaati aku sebagai ‘orang atas’. Tetapi bagaimana kamu menyempurnakan tanggunjawabmu sebagai seorang teman. Semoga ia akan menjadi epilog awal kelahiran seorang pemimpin, yang berjuang demi sahabatnya, masyarakatnya, bangsanya, negaranya dan terutamanya, berjuang untuk agamanya.
Aku bukan Thalhah Ubaidillah, dan sangat tidak layak memilih Zubair al-Awwam selaku teman. Bukan semulia Abu Bakar, untuk memiliki Muhammad SAW sebagai teman.
Wahai Allah, dengarkanlah suara hati ini, betapa aku menyayangi mereka sebagai temanku, Kau sayangilah mereka yaAllah, titipkanlah benih-benih hidayah dalam kalbu mereka agar ia akan berkembang mekar sekaligus menjadi bunga kepada agamaMu yaAllah. Kasihanilah aku yaAllah, jangan Kau lesapkan mereka dari pelukanku, usah mengujiku yaAllah, dengan kehilangan teman-teman yang hebat ini yaAllah. Jalinkanlah hati-hati kami dengan kasih sayang keranaMu semata yaAllah. Perteguh ukhwah antara kami, jauhilah kami dan sengketa dan prasangka yang menghancurkan. yaAllah, himpunkan kami semula dalam taman FirdausiMu yaAllah, betapa Engkau maha mendengar lagi mengasihani.
[untuk himpunan teman tercinta secara keseluruhannya, fokus utama kepada ; Raafiq, Syima, Tirah, Afif, Zahirah, Mawi, Khai, Acap, Iffah Nabilah, Paan, Zarul, Ida .. Thankx korang, barakallahufikum ]
1 comment:
meninggalkan mereka sendiri~
Post a Comment